Semester ini
Ayana, Dhike dan Ghaida mengulang salah 1 mata kuliah di kelasnya Shania.
“Shan,
mereka kakak panitia ospek kan?” Sonia bertanya.
“Iya
Son, mereka ngulang di kelas kita.” Shania menanggapi.
“Ada
kak Ayana lagi, awas cowok kamu Shan.” Sonia memanasi.
“Mau
gimana lagi Son? Tiap mata kuliah ini bakalan makan hati ni.” Shania pasrah.
“Emang
ya kak Ayana cantik banget, perawatan terus kelihatannya.” Sonia makin usil.
“Yee,
malah diterusin. Udah ah, kita kan masih ospek, entar dimarahin lho.” Shania
takut.
* * *
“Ay,
kamu tau gak kalau Kiwil suka sama kamu?” Ghaida mulai gosip.
“Iya
Ay, kita taunya dari anak-anak kelas ini.” Dhike menambahkan.
“Makanya
Kiwil selalu duduk di belakang sama kita.” Ghaida meneruskan.
“Gosip
aja kalian ini, Kiwil itu udah punya pacar. Lagian masak aku pacaran sama berondong?
Ada-ada aja kalian.” Ayana tertawa.
“Buat
iseng-isengan ospek aja Ay, gimana?” Dhike semangat.
“Asik
tu Ay, eh pacarnya Kiwil anak kelas ini juga?” Ghaida penasaran.
“Kalian
lihat cewek yang pakek jilbab putih itu.” Ayana menunjuk ke luar jendela.
“Cantik
juga ya pacarnya Kiwil, pakek jilbab lagi.” Dhike kagum.
“Minggu
ini mahasiswa baru kan ada acara, kita kerjain aja yuk?” Ghaida tersenyum
jahat.
“Boleh
Gha, kalau Ayana gak mau, kita aja yang ngerjain.” Dhike setuju.
* * *
Ghaida
dan Dhike yang menjadi komisi disiplin, ngumpulin adek-adek mahasiswa baru.
“Yang
merasa namanya Kiwil kelompok Suku Madura silahkan maju kedepan!” Dhike
memanggil dengan galaknya.
“Kamu
berani suka sama salah 1 kakak panitia dek?!” Ghaida memarahi Kiwil didepan.
“Enggak
kak!” Kiwil menjawab dengan lantang.
“Gak
mau ngaku dek?! Kamu itu cowok! Tunjuk sekarang!” Dhike teriak.
“Kak
Ayana, kak!” Kiwil ngaku. Hati Shania sakit banget.
“Ada
yang bilang kalau kamu punya pacar, tapi kenapa kamu suka sama kak Ayana?!”
Ghaida bertanya.
“Aku
gak punya pacar kak!” Kiwil gak mau Shania ikut dimarahi.
“Bagus
dek! Sekarang kamu tembak kak Ayana didepan semua kakak panitia dan semua
temen-temenmu seangkatan!” Dhike menantang.
“Kak
Ayana aku suka sama kakak, kak Naomi mau jadi pacarku?” Kiwil bicara dengan
penuh percaya diri. Shania meneteskan air mata.
“Bentar
kak, ada yang nangis ini! Kamu maju dek!” Ghaida menunjuk Shania.
“Aku
tau namanya Shania, dia pacar kamu kan? Kamu tega dek mutusin dia demi aku?
Didepan semuanya?” Ayana bicara sama Kiwil.
“Gak
tega kak!” Kiwil membela.
“Gak
konsisten kamu dek! Berapa lama kamu pacaran sama Shania?!” Dhike menanyai
Kiwil.
“Baru
2 bulan kak! Tapi sukanya sejak 2 tahun yang lalu!” Kiwil menjawab.
“Aku
kamu mau putus sama Kiwil dek?!” Ghaida bertanya ke Shania.
“Iya
kak.” dengan nada pelan Shania menjawab.
“Karena
Shania udah setuju, aku nerima kamu jadi pacarku.” Ayana bicara ke Kiwil.
* * *
Hari
ini Ayana ikut Kiwil latihan renang. Ayana gak nyangka kalau Shania lepas
jilbab dan pakek baju renang itu cantik banget. Ayana langsung menelpon Dhike
dan Ghaida.
“Phlend,
kalian tau gak kalau ternyata Kiwil sama Shania itu sama-sama atlet renang dari
SMA dan mereka cinlok waktu renang. Shania ternyata jauh lebih cantik dari yang kita lihat biasanya, Kiwil sama Shania
mesra banget lagi.” Naomi ngomong panjang lebar kali tinggi.
“Udah
Ay curhatnya?” Ghaida cuek.
“Ah,
Ghaida gak asik.” Ayana kecewa.
“Bentar,
jangan bilang kalau kamu cemburu Ay.” Dhike curiga.
“Iya
Ay, kamu pacaran sama Kiwil kan cuma buat iseng aja.” Ghaida menyahut.
“Tapi
Kiwil itu dewasa banget, kalian tau sendiri kalau aku masih sering manja. Kiwil
selalu nurut sama aku, dia juga gak pernah marah.” Ayana membela.
“Ya
pasti dia gak berani sama kamu, orang Kiwil adek kelasmu. Lagian Kiwil juga
pasti tau kalau ini cuma buat bercandaan aja.” Dhike memojokkan.
“Lihat
aja nanti, jangan panggil Ayana kalau aku gak bisa buat Kiwil jatuh cinta
beneran sama aku.” Ayana menyangkal.
* * *
Selesai
latihan, Kiwil dan Shania ngobrol di pinggir kolam renang.
“Capek
Nju?”
“Ciee,
masih panggil Shanju aja kamu Wil.”
“Biarin,
aku kan nunggu kamu lama banget Nju, masak udah bisa dapetin kamu terus aku
lepas gitu aja? Lagian aku juga gak berani manggil kamu Shanju kalau di kelas,
malu sama anak-anak.”
“Disini
kamu gak malu sama temen-temen termasuk Sonia?”
“Enggak
Nju, kita kan lagi berdua. Temen-temen sini juga ngerti kalau kita pacaran,
apalagi Sonia.”
“Eh,
gak enak sama kak Ayana Wil. Daritadi lihatin kita terus.”
“Ya
jangan dilihatin balik lah Nju, kak Ayana ternyata orangnya nyebelin banget.”
“Salah
kamu sendiri berani suka sama kakak panitia.”
“Nyesel
aku Nju, ngomong-ngomong gaya kupu-kupu punyamu tadi keren banget.”
“Kamu
sih keenakan pacaran mulu jadi jarang latihan, gaya bebasmu mengenaskan Wil.
Jelek banget!”
“Widih,
separah itu apa Nju?”
Saat
Shania sama Kiwil tertawa bareng, gak sadar kalau Ayana nyamperin mereka.
“Ehm,
ada yang kangen sama mantan ni.” Ayana menyindir.
“Maaf
kak, aku ganti baju dulu.” Shania takut.
“Ni
aku beliin kopi Wil, tapi masih panas.” Ayana mengulurkan kopi.
“Panas
ya ditiup kak, masak pakek topi.” Kiwil cuek dan meminum sedikit kopinya.
“Iya
juga ya? Eh kamu kok manggil Shania dengan sebutan Nju?” Ayana tertawa
penasaran.
“Iya
kak, nama panjangnya Shania Junianatha, panggilan sayangku ke dia Shanju.”
Kiwil menjelaskan.
“Ow,
lengkap banget jawabnya.” Ayana cemburu.
* * *
Latihan
renang berikutnya Ayana ngajak Dhike sama Ghaida renang di tempat yang agak
dangkal.
“Shan,
lihat deh. Itu kenapa kak Ayana ngajak kak Ghaida sama kak Dhike? Pakek acara
nyebur segala lagi.” Sonia gak seneng.
“Biarin
aja Son, pengennya gitu.” Shania cuek.
“Kamu
mesra-mesraan sama Kiwil aja Shan, biar mereka pada sebel.” Sonia usul.
“Gak
mau Son! Enak di Kiwil gak enak di aku.” Shania gak setuju.
“Lah,
itu kenapa lagi kak Ayana nekat ke kolam yang dalem? Belum apa-apa udah nyari perkara
aja itu orang.” Sonia sebel.
“Paling
juga nyari perhatiannya Kiwil. Udah ah, ayo lanjut latihan.” Shania kembali
latihan.
Gak
lama kemudian semuanya heboh karena Ayana tenggelam. Kiwil menggendongnya ke
tepi kolam dan merebahkannya.
“Kiwil,
ayo kasih napas buatan!” Bu Gaby pelatih renang menyuruh Kiwil.
“Tapi
bu, saya gak berani, malu dilihatin banyak orang.” Kiwil menolak.
“Kamu
mau temenmu ini mati?” Bu Gaby memaksa. Shania pergi karena gak sanggup melihat
Kiwil mencium Ayana.
Ayana
yang udah sadar langsung memeluk Kiwil, “Aku sayang banget sama kamu Wil,
jangan tinggalin aku.”
“Kak,
malu sama pelatih saya. Ini tempat umum, disini banyak orang kak.” Kiwil
gerogi.
“Asalkan
kamu bilang kalau kamu gak sayang lagi sama Shania.” Ayana manja dan memeluk
Kiwil lebih erat.
“Maaf,
lepasin ya kak. Aku gak sayang sama kakak, emang pernah kagum tapi itu dulu.
Aku juga lebih muda dari kakak.” Kiwil nglepas paksa pelukan Ayana dan lari
ngejar Shania.
* * *
“Shanju,
kamu nangis?” dengan ramah Kiwil duduk disebelah Shania.
“Udah
puas mesra-mesraannya?”
“Tapi
aku gak ada niat kayak gitu didepan kamu Nju.”
“Cukup
Wil, seneng ditangisin sama cewek?”
“Aku
serba salah Nju, aku bingung mau ngapain.”
“Enak
ya direbutin 2 cewek?”
“Enggak
Nju, aku cuma mau kamu.”
“Mana
buktinya Wil?”
“Please
Nju jangan giniin aku. Aku udah cukup tersiksa selama ini.”
“Tersiksa
Wil? Kamu pikir aku gak jauh lebih tersiksa dari kamu?”
“Aku
nyesel buat kamu sakit Nju, aku pengen bahagiain kamu.”
“Kamu
kira disana kak Ayana gak sedih kamu gantung kayak gini? Aku sama kak Ayana
sama-sama cewek Wil, aku ngerti perasaannya dia juga sakit. Sampek dia berani
kayak gitu tadi cuma buat kamu Wil. Kamu gak sadar kalau kak Ayana itu sayang
beneran sama kamu? Kamu jahat banget Wil.”
Kiwil
memeluk Shania yang bener-bener lagi labil emosinya, “Shanju tenang ya.”
Shania
semakin menumpahkan airmatanya dipelukan Kiwil. “Wil, kamu balik ke tempat kak
Ayana sekarang ya. Kasihan dia pasti sekarang masih lemes banget dan lagi butuh
kamu.”
“Enggak
Nju, aku cuma sayang sama kamu. Kita kayak dulu lagi ya.”
“Udah
telat Wil, sekarang pacar kamu itu kak Ayana, bukan aku. Kalau kamu masih
disini, kamu malah makin nyakiti aku.” Shania melepaskan pelukan Kiwil.
Kiwil
ninggalin Shania dengan terpaksa dan balik ke tempat Ayana. Shania yang
sebenarnya gak ikhlas, semakin menangis.
---- End ----
Mohon Maaf Jika ada kesamaan tokoh dalam fanfict ini, ini hanya fikti belaka jadi jangan dianggap betul ya ^_^ ArigatouBantu Admin ya buat share fanfict ini melalui g+ , Facebook, ataupun Twitter jadi mohon kerjasamanya ya
by @cinguk48
0 komentar:
Posting Komentar